Senin, 13 Juni 2016

Global Village Menurut Marshal Mcluhan

Desa Global adalah konsep mengenai perkembangan teknologi komunikasi di mana dunia dianalogikan menjadi sebuah desa yang sangat besar. Marshall McLuhan memperkenalkan konsep ini pada awal tahun 60-an dalam bukunya yang berjudul Understanding Media: Extension of A Man. Konsep ini berangkat dari pemikiran McLuhan bahwa suatu saat nanti informasi akan sangat terbuka dan dapat diakses oleh semua orang. Pada masa ini, mungkin pemikiran ini tidak terlalu aneh atau luar biasa, tapi pada tahun 60-an ketika saluran TV masih terbatas jangkauannya, internet belum ada, dan radio masih terbatas antar daerah, pemikiran McLuhan dianggap aneh dan radikal.
Desa Global menjelaskan bahwa tidak ada lagi batas waktu dan tempat yang jelas. Informasi dapat berpindah dari satu tempat ke belahan dunia lain dalam waktu yang sangat singkat, menggunakan teknologi internet. McLuhan meramalkan pada saatnya nanti, manusia akan sangat tergantung pada teknologi, terutama teknologi komunikasi dan informasi. McLuhan memperkirakan apa yang kemudian terjadi pada masa sekarang, di abada ke-20 seperti saat ini.
McLuhan memperkirakan pada masa digital dan serba komputer tersebut, persepsi masyarakat akan mengarah kepada perubahan cara serta pola komunikasi. Bagaimana pada saat itu, masyarakat tidak akan menyadari bahwa mereka sedang mengalami sebuah revolusi komunikasi, yang berefek pada komunikasi antar pribadi. Di atas level komunikasi interpersonal yakni komunikasi antara dua-tiga orang, pada masa desa global benar-benar terjadi trend komunikasi akan ke arah komunikasi massa, yakni bersifat massal dan luas. Di mana pembicaraan akan suatu topik dapat menjadi konsumsi dan masukan bagi masyarakat luas, kecuali, tentu saja, hal-hal yang bersifat amat rahasia seperti rahasia perusahaan, rahasia negara, keamanan-ketahanan. Semua orang berhak untuk ikut dalam pembicaraan umum, dan juga berjak untuk mengkonsumsinya, tanpa terkecuali.
McLuhan menyatakan bahwa desa global terjadi sebagai akibat dari penyebaran informasi yang sangat cepat dan massive di masyarakat. Penyebaran yang cepat dan massive ini menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (media massa). manusia pada masa itu akan lebih menyukai komunikasi audiovisual yang ateraktif, informatif, dan menghibur. Bertentangan dengan “kekuatan” teknologi media massa, manusia tidak akan mengagumi internet seperti pada awal kehadirannya di tengah masyarakat, sekalipun Internet dapat menghubungkan satu orang dengan orang lainnya dalam tempat yang berjauhan, menyampaikan banyak pesan ke tempat yang berlainan dalam satu waktu bersamaan. Perkembangan konsep Desa Global. Seiring berjalannya waktu, konsep ini terus berkembang. konsep ini dianggap sesuai dengan keadaan masa kini, yakni teknologi komunikasi, salah satunya adalah internet, terbukti dapat menyatukan dunia. Perkembangan teknologi seperti yang dinyatakan dalam desa global, membawa dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah orang selalu bisa mengetahui kabar terbaru yang terjadi di tempat lain, dapat berkomunikasi dan terhubung walau dalam jarak ribuan mill, mencari dan bertukar informasi. Adapaun dampak negatifnya adalah kecanduan internet, orang tidak dapat hidup tanpa internet, orang yang lebih eksis di dunia maya dibandingkan dunia nyata, yang menggangu hubungan sosialnya dengan orang lain.

Desa global di Indonesia

Indonesia telah mengalami penglobalan dalam bidang informasi, sejak kemunculan internet pada pertengahan 90-an. Melalui internet dan televisi membuat masyarakat sumatera utara mengetahui apa yang sedang terjadi di Jakarta, begitu juga penduduk Jakarta yang dapat melihat apa yang sedang terjadi di Indonesia bagian Timur. Melalui internet, masyarakat antar satu kelompok dapat berhubungan dengan kelompok lain di dunia maya, contohnya komunitas pendukung batik sebagai warisan budaya bangsa dapat berkontek-kontekan dengan komunitas pendukung candi Borobudur sebagai salah satu dari tujuh keajabiaan dunia. Lewat blog atau milis, mahasiswa dapat bertukar data kuliah, informasi mengenai suatu peristiwa, bertukar pengalaman, maupun hal ringan untuk hiburan, semuanya dapat diakses melalui internet. Implementasi desa global ini, membuat masyarakat yang saling berjauhan dapat saling berkomunikasi dan saling mengamati, dimanfaatkan pemerintah pusat untuk menjangkau dan memonitor pemerintah daerah, apakah pemerintah daerah mengalami masalah, hambatan, apa perlu bantuan, dan sebagainya, tidak perlu langsung datang ke daerahnya yang jauh itu, hanya melalui telepon, internet, dan teknologi komunikasi lainnya. Desa global juga berlaku di pedesaan. "internet masuk desa" merupakan salah satu wujud desa global di Indonesia, terutama di pedesaan. Contohnya adalah desa Leuwiliang di Bogor, walaupun desa tersebut relatif jauh dari pusat kota, tetapi penduduknya tetap bisa merasakan jasa telekomunikasi menggunakan telepon. contoh lainnya adalah internet yang sudah terpasang di daerah Bojong, Kotamdaya Purwakarta, kota realtif kecil dua jam dari Bandung, suatu hal yang luar biasa, mengingat masyarakat Bojong belum lama dapat mengakses telepon, kehadiran internet dengan cepat menyusul, karena adanya perkembangan yang pesat di bidang teknologi dan komunikasi di Indonesia.

Dampak desa global

Menurut McLuhan, pada masa desa global terjadi, informasi dan komunikasi akan sangat terbuka, begitu juga dengan peran media massa dalam mentransformasi pesan. Dampak bagi masyarakat adalah masyarakat akan cenderung mempunyai persepsi yang sama karena memperoleh kesamaan kesempatan untuk mengakses informasi. Contoh dampak desa global bagi masyarakat adalah gempa yang terjadi di Sumatera Barat dapat menimbulkan kesan yang sama pada orang di Bandung atau di Samarinda. Persepsi mereka terhadap pemberitaan media massa akan cenderung sama, yaitu sedih, iba, ingin membantu, dan sebagainya. Hal ini tentunya membawa dampak positif bagi masyarakat, yakni membantu mempercepat masyarakat untuk mendapat informasi terbaru mengenai suatu peristiwa. Media massa juga membantu masyarakat untuk menolong korban gempa di pariaman dan sekitarnya, dengan pemberitaan bantuan untuk korban gempa, seperti "X peduli gempa padang", "dompet amal gempa padang" dan sebagainya. Ada juga dampak negatif dari menjadi nyatanya konsep desa global ini, yakni siapapun dapat mengakses apapun, misalnya anak kecil yang dapat mengakses berita kekerasan lewat tayangan televisi, atau melihat video porno di internet. Masyarakat sendiri yang harus bisa menyaring apa yang mereka anggap baik mereka. Sedangkan dampak desa global bagi media massa adalah berkembangnya industri media massa, baik media cetak, media interaktif, maupun media elektronik. banyaknya koran dalam bentuk on-line, yang dapat memperbaharui berita, melaporkan kejadian yang baru saja terjadi, langsung ditulisa dan dipublikasikan melalui media interaktif tersebut. selain itu, dampak desa global bagi media massa adalah berkembangnya media massa,tidak hanya sebagai industri yang berujung ekonomi, tetapi juga industri komunikasi dan informasi. Kemunculan teknologi seperti 3G, 4G, Wimax, situs jejaring sosial seperti facebook, twitter, plurk tidak lepas dari kemunculan desa global.

Perkembangan desa global

Desa global masih terus berkembang, baik dari segi konseptual maupun aplikasi, karena Mcluhan tidak secara jelas menyatakan tanda-tanda keberakhiran desa global. Situs jejaring sosial yang sangat berkembang dan populer sekarang ini, seperti facebook, twitter, plurk, jelas merupakan bukti nyata perkembangan desa global di dunia, terutama di Indonesia. Desa global pada akhirnya tidak hanya menjadi konsep, tetapi lebih dari itu, mulai menjadi kenyataan yang tidak ada yang bisa memprediksi kapan akan berhentinya desa global, misalnya saja dengan adanya Undang-Undang yang membatasi keterbukaan informasi melalui internet dan Televisi antar negara. Sejauh ini belum ada tanda-tanda akan ada UU seperti itu, bahkan adanya TV kabel membuat orang Indonesia dapat menonton apa yang ditonton orang Naigeria, Mali, atau Hongaria. Beberapa peneliti luar menyatakan bahwa perkembangan teknologi komunikasi dan informasi akan membawa kehancuran sendiri pada manusia itu sendiri, sebagian lagi menyatakan bahwa itu tidak akan terjadi selama manusia dapat mengontrol teknologi itu sendiri.

Sabtu, 11 Juni 2016

Wajib Militer Di Indonesia

Wajib militer atau seringkali disingkat sebagai wamil adalah kewajiban bagi seorang warga negara berusia muda terutama pria, biasanya antara 18 - 27 tahun untuk menyandang senjata dan menjadi anggota tentara dan mengikuti pendidikan militer guna meningkatkan ketangguhan dan kedisiplinan seorang itu sendiri. Wamil biasanya diadakan guna untuk meningkatkan kedisiplinan, ketangguhan, keberanian dan kemandirian seorang itu dan biasanya diadakan wajib untuk pria lelaki. Yang harus wamil biasanya adalah warga pria. Warga wanita biasanya tidak diharuskan wamil, tetapi ada juga negara yang mewajibkannya, seperti di Israel , Korea Utara dan Suriname. Mahasiswa juga biasanya tidak perlu ikut wamil. Beberapa negara juga memberi alternatif tugas nasional (Layanan Alternatif) bagi warga yang tidak dapat masuk militer karena alasan tertentu seperti kesehatan, alasan politis, atau alasan budaya dan agama.

Jika Wajib Militer benar benar di berlakukan di Indonesia bukan tidak mungkin nasib warga negara Indonesia Seperti ini:


1. Kalau RUU ini gol, gak heran kalau banyak dari kamu bakal jadi gagah dan kekar.

Jadi tegap, gagah, dan kekar.
Cewek-cewek di Indonesia mungkin bakal bangga sama cowoknya. Karena ketika pulang wamil, kamu akan (sedikit) bertransformasi menjadi sosok yang gagah perkasa seperti Gatotkaca. Latihan fisik yang kamu jalani telah menjadikanmu lelaki yang jauh lebih tangguh dari sebelumnya.

2. Populasi cowok berkulit cerah di Indonesia juga bisa mulai punah.

Kulit cowok-cowok bakal menggelap.
Iya lah. Untuk tubuh yang gagah dan kekar itu ada harga yang harus kamu bayar, yaitu kulit yang menggelap. Saking gelapnya, beberapa bahkan gak bisa dibedakan mana orang dan mana bayangan. Hehehe.

3. Wajib militer akan menghilangkan kebiasaan jam karetmu.

Yang kayak gini makin jarang.
Ikutan wajib militer berarti kita digembleng untuk disiplin. Bangun ya harus bangun, makan ya harus makan, diperintah kumpul dalam 10 menit ya harus kumpul dalam 10 menit. Gak ada lagi tuh yang namanya budaya ngaret, janjian jam 10 datangnya jam 1.

4. Sikap taktis bakal jadi pedoman hidupmu sehari-hari.

Kamu bakal lebih taktis via apdforum.com
Kamu akan terbiasa dengan sikap taktis yang diajarkan lewat wamil dan menerapkannya dalam hidup sehari-hari. Bersikap taktis berarti berpikir dan bertindak secara efektif dan efisien untuk mengantisipasi berbagai situasi. Contohnya, saat diperlukan, kamu bisa berpakaian lengkap dalam 2 menit, Juga, menyiagakan barang-barang yang penting agar bisa diraih secepat mungkin di sekitarmu. Penting, nih, buat warga negara Indonesia yang daerahnya rentan bencana alam.

5. Mentalmu juga akan ditempa dengan mental militer.

Ini sih biasa buatmu via taifib.blogspot.com
Di tugas wamil, kamu gak cuma ditempa secara fisik, tapi juga mental. Setelah berjibaku dalam tugas wamil, gak ada lagi kamu yang manja dan penakut. Kini kamu bermetamorfosa menjadi pria yang mandiri, tangguh, dan berani.

6. Sementara, para ibu dan wanita mungkin akan khawatir atas keselamatan anak lelaki atau pacar-pacarnya.

Rasanya beraaaat banget melepas kamu pergi.
Kamu: “Ma, aku berangkat wamil dulu, ya. Mohon doa restu.” (Cium tangan.)
Ibu: “Hati-hati ya, Nak. Jaga diri baik-baik. Hiks.” (Meluk kamu, terus nangis sesunggukan. kamu jadi gak berangkat-berangkat, deh.)
Gimana nggak kuatir? Anak-anak mereka bakal menjalani program wamil selama 2 tahun. Dua kali lebaran gak pulang, Bro. Udah gitu, kamu bisa pula dikirim ke daerah-daerah rawan konflik yang asing dan membahayakan. Siap?

7. Buat yang lagi kuliah: kelulusanmu bakal tertunda. Buat yang lagi tertunda kelulusannya: ah entahlah…

Wisudamu terpaksa mundur deh via binus.ac.id
Demi tugas negara, yaitu wamil, kamu yang lagi menjalani kuliah pun harus siap mental untuk cuti kuliah barang sejenak. Gak papa deh, lulusnya kan “cuma” tertunda 2 tahun. Hehehe.

8. yang pasti, wamil juga bisa jadi alasan kamu buat kabur dari kewajiban menggarap skripsi.

Kabur, ah! via www.facebook.com
Teman: “Bro, skripsi udah sampai mana?”
Kamu: “Belum kulanjutin lagi, Bro. Wamil dulu, ah. Dah.”
Nah, kalo kamu kebetulan lagi buntu ngerjain skripsi padahal udah diburu-buru dosen pembimbingmu, ikut wamil bisa jadi alasan logis tuh buat menunda skripsimu dan menghindari dosen pembimbing sampai dua tahun ke depan. Hehehe.
P.S : KALAU SAMPAI ADA WAMIL BENERAN, PLEASE SARAN INI JANGAN DITIRU.

9. Gak cuma itu, yang mau nikah muda juga terpaksa ditunda!

Mudah-mudahan si doi beneran mau nunggu. via www.sweetcrush.co.uk
Karena kelulusanmu tertunda oleh wamil, otomatis masa bekerjamu juga jadi tertunda. Imbasnya, kalian yang pengen segera menikah selepas kuliah dan dapat kerjaan sepertinya harus menunda keinginan kalian tersebut. Sabar ya, Pacar!
Percakapan Sebelum Ada Wamil:
Pacar: “Sayang, kapan kita nikah?”
Kamu: “Iya, sebentar lagi….”
Pacar: “Kenapa sih, lama amat ngelamar akunya?”
Kamu: “Ngumpulin modal dulu, sayang…’kan aku baru aja mulai kerja.”
Percakapan Setelah Ada Wamil:
Pacar: “Sayang, kapan kita nikah?”
Kamu: “Ha, apa?”
Pacar: “Nikah…..”
Kamu: (pasang muka memelas) “Aku mau dikirim ke medan perang gini malah kamu minta nikah? Lulus kuliah juga belum, nyawa juga masih di ujung tanduk. Kamu minta nikah, Sayang? Gak pengertian banget.”
Pacar: “Emang salahku sih ya cari pacar yang belum Wamil. Ya udah deh kita putus, aku cari eks-wamil aja.”
Kamu: *LAH KOK DIPUTUSIN? WAH, STRATEGIKU GAGAL!*

10. Kamu yang udah bekerja juga harus rela absen dari perusahaan tempat kerjamu.

Mesti rela meninggalkan kerjaan via fansclubelfindo.wordpress.com
Demi wamil, kamu juga mesti rela meninggalkan pekerjaanmu yang sekarang kamu tekuni, baik itu kerja kantoran, jadi pengusaha, maupun jadi artis. Yah, berdoa saja mudah-mudahan karirmu baik-baik saja sepulang dari tugas wamil nanti.

11. Di sisi lain, wamil mungkin bisa jadi solusi buat menurunkan tingkat kriminalitas.

Penodong bakal mikir dua kali buat nodong kamu via www.lightningmma.com
Penjahat: (Nodong pake pisau.) “Heh, serahin dompet, HP, sama barang-barang berharga lu! Cepet!”
Kamu: “Ampun, Bang. Saya gak megang duit, baru pulang wamil.”
Penjahat: “Eh? Ya udah, gak jadi deh, Mas. Mas gak apa-apa, ‘kan? Perlu saya ongkosin buat pulang?”
Para kriminal mungkin bakal mikir dua kali untuk nodong seseorang. Salah-salah malah senjata mereka direbut lalu dihajar balik.

12. Wamil bisa jadi alternatif buat angkatan kerja Indonesia yang jutaan jumlahnya: mereka yang menganggur bakal punya pilihan buat berkarir di militer.

Pilihan berkarir di militer terbuka lebar via strategi-militer.blogspot.com
Kriminalitas biasanya muncul karena terdesak dengan kebutuhan ekonomi. Nah, wamil mungkin bisa jadi solusi bagi mereka yang gak punya tujuan dan pekerjaan. Setelah ikut wamil, mereka mungkin jadi tercerahkan dan terpanggil buat membela negara sebagai tentara tetap.

13. Hampir semua orang akan tahu caranya menembak senjataa dengan benar. (Tapi tetap aja wamil gak ngajarin kamu cara nembak cewek…)

Kamu bisa menggunakan bermacam senjata via info-terkumpul.blogspot.com
Selain diajarkan bela diri, kamu juga dilatih mengenal dan menggunakan senjata genggam maupun senapan. Sayangnya, di wamil kamu gak diajarin caranya nembak cewek. Padahal itu juga penting.

14. Makanya, kamu jadi mikir dua kali kalo mau ngajak orang lain berantem.

Mikir dua kali kalo mau ngajak orang berantem via mik-news.blogspot.com
Orang random: “Eh, sini lo! Ayo berantem!”
Kamu: “Jangan macem-macem, gue udah ikut wamil.”
Orang random: “Angkatan berapa lo? Kesatuan mana?
Kamu: “Angkatan sekian dari kesatuan anu.”
Orang random: “Wah senior gue, dong. Berarti dilatih sama Pak Bambang dong, Mas?” (Mendadak sopan dan akrab.)
Karena semua orang kini punya pengetahuan bela diri, kamu jadi mikir-mikir lagi kalo mau ngajak orang lain berantem atau tawuran. Soalnya, kalian dilatih keterampilan untuk membunuh. Jadi, bahaya banget kalo dipraktekkan bukan pada tempatnya.

15. Diterapkannya Wajib Militer membuatmu memiliki jiwa korsa yang tinggi.

Jiwa korsa yang tinggi via korem033wp.mil.id
Jiwa korsa berarti semangat solidaritas, senasib, dan sepenanggungan antara anggota kelompok, khususnya prajurit. Makanya, kamu yang sudah mengenyam wamil bakal punya rasa keterikatan dengan sesama taruna wamil. Jadi, mereka gak akan sombong, apalagi sok jagoan, karena semua cowok sudah ditempa dengan cara yang sama.

16. Dengan pendidikan bela negara, kamu jadi punya semangat nasionalisme yang besar terhadap Indonesia.

Jiwa nasionalisme yang tinggi via kanal-inspirasi.blogspot.com
Ini nih yang paling penting. Dengan mengikuti pendidikan militer, kamu diharapkan bakal punya rasa nasionalisme yang besar, sehingga kamu lebih mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Selain itu, kamu juga tidak lagi mengotak-kotakkan sesama berdasarkan suku, etnis, maupun agama.

17. Jadi, apakah kamu sepakat dengan wacana bela negara diterapkan? Jika pada satu saat bela negera menjelma jadi wajib militer, gimana?

Sepakat dengan wamil?
Kebijakan wamil (kalau pun ada) bagi warga negara Indonesia tentu ada nilai positif dan negatifnya. Kalo dilihat dari sudut pandang cowok, kayaknya sih bakal menarik kalo wamil benar-benar diterapkan di Indonesia, soalnya macho banget aja.

Kamis, 14 April 2016

PENGERTIAN ILMU SOSIAL DASAR (1)

Pengertian ilmu sosial dasar

   Ilmu sosial adalah ilmu yang mencakup semua aspek didalam kehidupan mulai dari sifat seseorang atau individu, interaksi antar individu, antara individu dan kelompok, dan interaksi antara kelompok dan kelompok.
Lalu pengertian ilmu sosial dasar adalah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai masalah sosial khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat umum dengan menggunakan berbagai pengertian (fakta, konsep dan teori) yang berasal dari berbagai macam bidang ilmu pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial, Misalnya seperti: Sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, psikologi social, dan sebagainya.
Tujuan Ilmu Sosial Dasar yaitu untuk membantu perkembangan pengetahuan atau wawasan pemikiran dan juga kepribadian supaya memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas lagi tentang sosial.
Dalam interaksi tersebut sering terjadi konflik, konflik disini artinya luas, tidak hanya masalah saja, Akan tetapi juga komunikasi yang menimbulkan hubungan timbal balik. Ilmu sosial juga mempunyai fungsi untuk mempelajari hubungan tersebut.
Ilmu sosial-pun bukan hanya mempelajari interaksi timbal balik antar individu saja, tetapi juga mempelajari bagaimana memecahkan masalah-masalah yang terjadi diantara individu, maupun antar kelompok. Sebab dalam kehidupan tidak mungkin jika kita  tidak memiliki masalah, dan disini ilmu sosial sangatlah berperan penting,  karena mengacu pada beberapa aspek seperti, moral, politik, dan sebagainya.
pengertian ilmu sosial
Lingkungan sosial yang ada di sekitar kita
Beberapa contog permasalahan yang sering terjadi
Contoh masalah yang sering yang terjadi, misalnya seperti:
  • Individu: Disaat rasa ego dari seseorang (individu) tersebut muncul saat itu juga permasalah sedang terjadi pada individu tersebut.
  • Kelompok: Saat dimana masalah sedang terjadi lalu berimbas pada banyak orang, itulah masalah yang harus dihadapi oleh kelompok tersebut.
Pengertian dari ilmu sosial menurut beberapa ahli
Pengertian ilmu sosial menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut ini:
  • Menurut, Achmad Sanusi ~ Ilmu Sosial terdiri disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertaraf akademis & biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi, makin lanjut makin ilmiah.
  • Lalu menurut, Peter Herman~Sosial adalah sesuatu yang dipahami sebagai suatu perbedaan namuntetap merupakan sebagai satu kesatuan
  • Dan menurut, Gross ~ Ilmu Sosial merupakan disiplin intelektual yang mempelajari manusia sebagai makluk sosial secara ilmiah, memusatkan pada manusia sebagai anggota masyarakat & pada kelompok atau masyarakat yang ia bentuk.
Dan tidak ada salahnya jika kita belajar akan berbagai hal yang ada disekeliling kita, sebab dari hal tersebut kita akan dengan mudah mempelajari setiap permasalahan dan memecahkannya dengan cara yang baik.

AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DENGAN BUDAYA BARAT (2)

Akulturasi merupakan perpaduan 2 budaya dimana kedua unsur kebudayaan bertemu dapat hidup berdampingan dan saling mengisi serta tidak menghilangkan unsur-unsur asli dari kedua kebudayaan tersebut. Contohnya adalah akulturasi kebudayaan Hindu-Budha.

Pengaruh kebudayaan Hindu hanya bersifat melengkapi kebudayaan yang telah ada di Indonesia. Perpaduan budaya Hindu-Budha melahirkan akulturasi yang masih terpelihara sampai sekarang. Akulturasi tersebut merupakan hasil dari proses pengolahan kebudayaan asing sesuai dengan kebudayaan Indonesia. Berbeda dengan asimilasi dan sintesis. Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.
Akulturasi budaya dapat terjadi karena keterbukaan suatu komunitas masyarakat akan mengakibatkan kebudayaan yang mereka miliki akan terpengaruh dengan kebudayaan komunitas masyarakat lain.
 Selain keterbukaan masyarakatnya, perubahan kebudayaan yang disebabkan “perkawinan“ dua kebudayaan bisa juga terjadi akibat adanya pemaksaan dari masyarakat asing memasukkan unsur kebudayaan mereka. Akulturasi budaya bisa juga terjadi karena kontak dengan budaya lain, system pendidikan yang maju yang mengajarkan seseorang untuk lebih berfikir ilmiah dan objektif, keinginan untuk maju, sikap mudah menerima hal-hal baru dan toleransi terhadap perubahan.

Penyebab akulturasi dapat beraneka ragam, antara lain yaitu :
1. Bertambahnya dan berkurangnya jumlah penduduk yamg ada di setiap negara
2. Adanya revolusi yang terlalu cepat
3. Masalah yang timbul antar masyarakat
4. Adanya perubahan alam atau siklus
5. Adanya peperangan
6. Adanya pengaruh budaya dari kebudayaan asing atau luar

Hasil dari akulturasi Hindu-Budha dalam beberapa bidang :
1.  Bidang Sosial
Setelah masuknya agama Hindu terjadi perubahan dalam tatanan sosial masyarakat Indonesia. Hal ini tampak dengan dikenalnya pembagian masyarakat atas kasta.

2.  Bidang Ekonomi
Dalam ekonomi tidak begitu besar pengaruhnya pada masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena masyarakat telah mengenal pelayaran dan perdagangan jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia.

3.  Sistem Pemerintahan
Sebelum masuknya Hindu-Budha di Indonesia dikenal sistem pemerintahan oleh kepala suku yang dipilih karena memiliki kelebihan tertentu jika dibandingkan anggota kelompok lainnya. Ketika pengaruh Hindu-Budha masuk maka berdiri Kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang berkuasa secara turun-temurun. Raja dianggap sebagai keturunan dari dewa yang memiliki kekuatan, dihormati, dan dipuja. Sehingga memperkuat kedudukannya untuk memerintah wilayah kerajaan secara turun temurun. Serta meninggalkan sistem pemerintahan kepala suku.

4.  Bidang Pendidikan
Masuknya Hindu-Budha juga mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia dalam bidang pendidikan. Sebab sebelumnya masyarakat Indonesia belum mengenal tulisan. Namun dengan masuknya Hindu-Budha, sebagian masyarakat Indonesia mulai mengenal budaya baca dan tulis.
Bukti pengaruh dalam pendidikan di Indonesia yaitu :
  • Dengan digunakannya bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa dalam kehidupan sebagian masyarakat Indonesia. Bahasa tersebut terutama digunakan di kalangan pendeta dan bangsawan kerajaan. Telah mulai digunakan bahasa Kawi, bahasa Jawa Kuno, dan bahasa Bali Kuno yang merupakan turunan dari bahasa Sansekerta.
  • Telah dikenal juga sistem pendidikan berasrama (ashram) dan didirikan sekolah-sekolah khusus untuk mempelajari agama Hindu-Budha. Sistem pendidikan tersebut kemudian diadaptasi dan dikembangkan sebagai sistem pendidikan yang banyak diterapkan di berbagai kerajaan di Indonesia.
  • Bukti lain tampak dengan lahirnya banyak karya sastra bermutu tinggi yang merupakan interpretasi kisah-kisah dalam budaya Hindu-Budha. Contoh-contohnya :
– Empu Sedah dan Panuluh dengan karyanya Bharatayudha
– Empu Kanwa dengan karyanya Arjuna Wiwaha
– Empu Dharmaja dengan karyanya Smaradhana
– Empu Prapanca dengan karyanya Negarakertagama
– Empu Tantular dengan karyanya Sutasoma.
  • Pengaruh Hindu Budha nampak pula pada berkembangnya ajaran budi pekerti berlandaskan ajaran agama Hindu-Budha. Pendidikan tersebut menekankan kasih sayang, kedamaian dan sikap saling menghargai sesama manusia mulai dikenal dan diamalkan oleh sebagian masyarakat Indonesia saat ini.
5.  Kepercayaan
Sebelum masuk pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia, bangsa Indonesia mengenal dan memiliki kepercayaan yaitu pemujaan terhadap roh nenek moyang (animisme dan dinamisme). Masuknya agama Hindu-Budha mendorong masyarakat Indonesia mulai menganut agama Hindu-Budha walaupun tidak meninggalkan kepercayaan asli seperti pemujaan terhadap arwah nenek moyang dan dewa-dewa alam. Telah terjadi semacam sinkritisme yaitu penyatuaan paham-paham lama seperti animisme, dinamisme, totemisme dalam keagamaan Hindu-Budha.

6.  Seni dan Budaya
Pengaruh kesenian India terhadap kesenian Indonesia terlihat jelas pada bidang-bidang dibawah ini:

a.    Seni Bangunan

Seni bangunan tampak pada bangunan candi sebagai wujud percampuran antara seni asli bangsa Indonesia dengan seni Hindu-Budha. Candi merupakan bentuk perwujudan akulturasi budaya bangsa Indonesia dengan India. Candi merupakan hasil bangunan zaman megalitikum yaitu bangunan punden berundak-undak yang mendapat pengaruh Hindu Budha. Contohnya candi Borobudur. Pada candi disertai pula berbagai macam benda yang ikut dikubur yang disebut bekal kubur sehingga candi juga berfungsi sebagai makam bukan semata-mata sebagai rumah dewa. Sedangkan candi Budha, hanya jadi tempat pemujaan dewa tidak terdapat peti pripih dan abu jenazah ditanam di sekitar candi dalam bangunan stupa.

b.    Seni Rupa

Seni rupa tampak berupa patung dan relief. Patung dapat kita lihat pada penemuan patung Budha berlanggam Gandara di Bangun Kutai. Serta patung Budha berlanggam Amarawati di Sikending (Sulawesi Selatan). Selain patung terdapat pula relief-relief pada dinding candi seperti pada Candi Borobudur
 ditemukan relief cerita sang Budha serta suasana alam Indonesia.

c.    Seni Sastra dan Aksara

Periode awal di Jawa Tengah pengaruh sastra Hindu cukup kuat. Periode tengah bangsa Indonesia mulai melakukan penyaduran atas karya India. Contohnya: Kitab Bharatayudha merupakan gubahan Mahabarata oleh Mpu Sedah dan Panuluh. Isi ceritanya tentang peperangan selama 18 hari antara Pandawa melawan Kurawa. Para ahli berpendapat bahwa isi sebenarnya merupakan perebutan kekuasaan dalam keluarga raja-raja Kediri.
Prasasti-prasasti yang ada ditulis dalam bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa. Bahasa Sansekerta banyak digunakan pada kitab-kitab kuno/Sastra India. Mengalami akulturasi dengan bahasa Jawa melahirkan bahasa Jawa Kuno dengan aksara Pallawa yang dimodifikasi sesuai dengan pengertian dan selera Jawa sehingga menjadi aksara Jawa Kuno dan Bali Kuno. Perkembangannya menjadi aksara Jawa sekarang serta aksara Bali. Di kerajaan Sriwijaya huruf Pallawa berkembang menjadi huruf Nagari.

7.  Bidang Teknologi

Masyarakat Indonesia dari sebelum masuknya agama Hindu-Budha sebenarnya sudah memiliki budaya yang cukup tinggi. Dengan masuknya pengaruh budaya Hindu-Budha di Indonesia semakin mempertinggi teknologi yang sudah dimiliki bangsa Indonesia sebelumnya. Pengaruh Hindu-Budha terhadap perkembangan teknologi masyarakat Indonesia terlihat dalam bidang kemaritiman, bangunan dan pertanian.
Perkembangan kemaritiman terlihat dengan semakin banyaknya kota-kota pelabuhan, ekspedisi pelayaran dan perdagangan antar negara. Selain itu, bangsa Indonesia yang awalnya baru dapat membuat sampan sebagai alat transportasi kemudian mulai dapat membuat perahu bercadik.
Perpaduan antara pengetahuan dan teknologi dari India dengan Indonesia terlihat pula pada pembuatan dan pendirian bangunan candi baik candi dari agama Hindu maupun Budha.
Bangunan candi merupakan hasil karya ahli-ahli bangunan agama Hindu-Budha yang memiliki nilai budaya yang sangat tinggi. Selain itu terlihat dalam penulisan prasasti-prasastri pada batu-batu besar yang membutuhkan keahlian, pengetahuan, dan teknik penulisan yang tinggi. Pengetahuan dan perkenalan teknologi yang tinggi dilakukan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Dalam bidang pertanian, tampak dengan adanya pengelolaan sistem irigasi yang baik mulai diperkenalkan dan berkembang pada zaman masuknya Hindu-Budha di Indonesia. Tampak pada relief candi yang menggambarkan teknologi irigasi pada zaman Majapahit.
Ada beberapa contoh efek negatif dan efek positif dari adanya pencampuran kebudayaan . Di lihat dari contoh negatif seperti  cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Padahal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun ada juga efek positif dari pencampuran kebudayaan contohnya seperti cara budaya barat mengatur waktu . Menurut budaya barat Time is Money . Orang barat disiplin terhadap waktu . Berbeda dengan orang Indonesia yang lebih sering terlambat atau Jam Karet . Dengan adanya pencampuran budaya barat mengenai waktu banyak orang Indonesia yang mulai terpengaruh untuk disiplin pada waktu . Contohnya seperti perusahaan Indonesia yang bekerjasama dengan orang orang asing . Perusahaan seperti ini akan lebih disiplin akan waktu bekerja .

DAMPAK POSITIF MASUKNYA BUDAYA ASING

– dapat mempelajari kebiasaan, pola pikir dan perilaku bangsa2 yg maju sehingga mampu mendorong kita untuk lebih baik lagi dan maju seperti mereka.
– adanya kemudahan untuk memperlihatkan dan memperkenalkan kebudayaan negeri kita sendiri ke luar negeri
– terjadinya akulturasi budaya yg mungkin bisa menciptakan kebudayaan baru yg unik.

DAMPAK NEGATIF MASUKNYA BUDAYA ASING

– masuknya budaya asing yg lebih mudah diserap dan ditiru oleh masyarakat baik tua maupun muda, dan parahnya yg ditiru biasanya yg jelek2. Meniru perilaku yg buruk
– adanya globalisasi bisa memungkinkan hilangnya suatu kebudayaan karena adanya percampuran antara kebudayaan lokal dgn kebudayaan dr luar, bisa juga karna memang tidak ada generasi penerus yg melestarikan budaya tsb.
– mudah terpengaruh oleh hal yg berbau barat. Generasi muda lupa akan identitasnya sebagai bangsa Indonesia karena perilakunya banyak meniru budaya barat.
– menumbuhkan sifat dan sikap individualisme, tidak adanya rasa kepedulian terhadap orang lain. Padahal bangsa indonesia dulu terkenal dgn gotong royong.

KEBUDAYAAN (2)

KEBUDAYAAN
 
 Kebudayaan atau Culture berasal dari bahasa latin Colore yang artinya pemeliharaan, pengolahan tanah menjadi tanah pertanian. Sedangkan Kebudayaan, akar katanya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Buddayah dari budhi atau akal. Dengan kata lain kebuadayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kebudayaan berhubungan erat dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan istilah Cultural-Determinism yaitu, segala sesuatu yang ada di masyarakat ditentukan oleh kebudayaan masyarakat itu sendiri. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Andreas Eppink berpendapat bahwa, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai dan norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, serta segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi, diperoleh pengertian tentang kebudayaan yaitu sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,bahasa, perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni. Bahasa dan budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh yang bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya yang menentukan perilaku komunikatif manusia.
Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam " di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina . Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.

Senin, 11 April 2016

ISD Individu, Keluarga, Dan Masyarakat (3)

Pengertian Individu, Keluarga, Dan Masyarakat

1. Individu


https://epistemologyideas.files.wordpress.com/2012/10/individual.jpg


Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat, dan setiap individu sesorang berdeda tergantung dari individunya sendiri ,keluaga,dan masyarakatnya.



Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.
Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya dengan manusia.
Persepsi terhadap individu atau hasil pengamatan manusia dengan segala maknanya merupakan suatu keutuhan ciptaan Tuhan yang mempunyai tiga aspek melekat pada dirinya, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial kebersamaan. Ketiga aspek tersebut saling mempengaruhi, kegoncangan pada satu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.
Proses yang menigkatakan ciri-ciri individualisasi dan aktualisasi diri. Individu dalam bertingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan: menyimpang dari norma kolektif, kehilangan individualitas atau takluk terhadap kolektif, dan mempengaruhi masyarakat seperti adanya tokoh pahlawan atau pengacau.

PERTUMBUHAN
Menurut aliran Asosiasi Pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi danyang primer adalah bagian-bagian.Bagian-bagian ada lebih dahulu sedangkeseluruhan ada pada kemudian dimana bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan oleh asosiasi.Dimana proses asosiasi itu sendiri adalahterjadinya perubahan pada seseorang secara bertahap karena pengaruh baik daripengalaman atau empiris luar melalui panca indera yang menimbulkan sensationsmaupun pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflexions.
Kedua macam kesan (sensation dan reflexions) merupakan pengertia yang sederhaa yang kemudian dengan proses asosiasi membentuk pengertian yang lebih kompleks..
Dari pendapat aliran psikologi Gestalt, pertumbuhan adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal suatu yang semula mengenal sesuatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
Pada garis besarnya dapat digolongkan ke dalam 3 golongan, yaitu :
  1. Pendirian Nativistik
Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat, bahwa pertumbuhan individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktir yangdibawa sejak lahir. Berbagai kesempatan atau kemiripan antara orang tua dengan anaknya.
  1. Pendirian Empristik dan Evironmentalistik
Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik.para ahli berpendapat, bahwa pertumbuhan individu semata-mata bergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperanan sama sekali
  1. Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme
Kebanyakan para ahli mengikuti pendirian konvergensi dengan modifikasi seperlunya.lebih jauh konsepsi konvergensi adalah konsepsi interraksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
  1. Tahap Pertumbuhan Individu berdasarkan psikologi
  2. Pertumbuhan individu sejak lahir sampai dewasa atau masa kematangan itu melalui beberapa fase sebagai berikut
a.         Masa Vital
Yaitu dari umur 0 tahun kira-kira sampai 2 tahun, pada masa vital ini individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal di dalam dunianya
b.         Masa Estetik
Yaitu dari umur 2 tahun kira-kira sampai 7 tahun, dalm masa ini tampak munculnya gejala kenakalan yang umumnya terjadi seperti menentang kehendak orang tua, kadang menggunakan kata kasar, dengan sengaja melanggar apa yang di larang dan tidak melakukan apa yang seharusnya di lakukan.
c.         Masa Intelektual (masa keserasian bersekolah)
Yaitu dari umur 7 tahun kira-kira sampai 13 tahun atau 14 tahun setelah anak mengalami masa kegoncangan pertama maka proses sosialisasinya berlangsung lebih efektif.
Ada beberapa sifat khas pada anak-anak pada masa ini antara lain :
  1. Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah.
  2. Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan, permainan yang tradisional.
  3. Adanya kecenderungan memuji diri sendiri.
  4. Kalau tidak dapat menyelesaikan sesuatu soal maka soal itu dianggap tidak penting.
  5. Senang membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain, bila hal itu menguntungkan, dalam hubungan ini ada kecenderungan untuk meremehkan anak lain.
  6. Adanya minat kepada kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit.
  7. Amat realistik, ingin tahu, ingin belajar.
  8. Gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. Di dalam permainan ada kecenderungan anak tidak lagi terukat kepada aturan permainan tradisional, mereka membuat aturan-aturan sendiri, setelah anak memasuki kelas-kelas tinggi sekolah dasar.
Masa keserasian bersekolah diakhiri dengan suatu masa pueral.
  1. Ditujukan untuk berkuasa yang menimbulkan tingkah laku dari perbuatan yang ditujukan berkuasa, apa yang diinginkan, yang dijadikan idam-idamkan adalah sekuat, sejujur, semenang dam seterusnya.
  2. Tingkah laku ekstrovers yaitu perbuatan yang berorientasi ke luar dirinya, yang dapat mendorong untuk menyaksikan keadaan-keadaan dunia di luar dirinya dan untuk mencari teman sebaya untuk memenuhi kebutuhan psikisnya.
Suatu hal yang penting pada masa ini anak menerima otoritas orang tua dan guru sebagai suatu hal yang wajar karena itu pada anak-anak ini mengharapkan adanya sikap yang obyektif dan adil pada pihak orang tua dan guru sebagai pemegang otoritas.
d.         Masa Remaja           (Masa Sosial)
Yaitu dari umur 13 atau 14 tahun kira-kira sampai 20 atau 21 tahun, masa remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian masyarakat karena mempunyai sifat khas dan yang menentukan dalam kehidupan individu dalam masyarakatnya .
Pada dasarnya ini masih dirinci kedalam beberapa masa, yaitu:
  • Masa Pra Remaja
Menunjukan satu masa yang mengikuti masa pueral yang berlangsung secara singkat. Masa ini ditandai oleh sifat-sifat negatif sehingga disebut juga masa negatif.
  • Masa Remaja
Dalam fase ini untuk pertama kalinya remaja sadar akan kesepian yang tidak pernah dialaminya pada masa-masa sebelumnya. Adanya dorongan untuk mencari pedoman hidup yaitu mencari sesuatu yang dapat dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi, dan dipuja-puja.setelah mengetahui bahwa nilai-nilai yang dipilihnya itu tahan uji, maka mereka pilih pendirian hidupnya. Pendirian tersebut tiap kali dimodifikasi agar dapat mengikuti perubahan dan perkembangan masyarakat dalam lingkungan remaja ini berada.
  • Masa Usia Mahasiswa
.                Masa umur mahasiswa dapat digolongkan pemuda-pemuda yang berusia sekitar 18 tahun sampai 30 tahun. Dapat dikelompokkan pada masa remaja akhir sampai dewasa awal atau dewasa madya.
Mahasiswa akan mengalami perubahan secara perlahan demi sikap yang idealistik ke sikap hidup yang idealistik ke sikap hidup yang realistik. Pada mahasiswa ini banya terdapat idealisme tetapi idealisme yang realistik yaitu yang dapat diterapkan dalam tindakan.
Manusia merupakan makhluk individual tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap itu merupakan pribadi yang khas, menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapannya sendiri
2. Keluarga

Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.
Pengertian Keluarga 
  • Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI 1998).
  • Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. (Ki Hajar Dewantara)
  • Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara Celis). 
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :
  •   Unit terkecil dari masyarakat
  •   Terdiri atas 2 orang atau lebih 
  •   Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah 
  •   Hidup dalam satu rumah tangga 
  •   Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga 
  •   Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga 
  •   Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing 
  •   Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut : 
  1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
  2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. 
  3. Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Tugas-tugas Keluarga 
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut :
  1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya. 
  2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
  3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing. 
  4. Sosialisasi antar anggota keluarga. 
  5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
  6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga. 
  7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas. 
  8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
Fungsi Keluarga 
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut :
  • Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
  • Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
  • Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
  • Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
  • Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
  • Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
  • Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.
  • Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
  • Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
3. Masyarakat 

Dalam bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja sama. Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.
Berikut dibawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :
  • menurut Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dsb.
  • menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
  • Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
  • Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan masyarakat adalah :
  • Kumpulan sekian banyak individu yang terikat oleh satuan adat, hukum dan kehidupan bersama
  • Kesatuan sosial yang mempunyai hubungan erat
  • Kumpulan individu-individu yang mandiri dan hidup berdampingan dalam waktu yang cukup lama.
B. Hak Dan Kewajiban Individu dalam Masyarakat
Hak ialah suatu yang merupakan milik atau dapat dimiliki oleh seseorang sebagai manusia. Hak ini dapat dipenuhi dengan memenuhinya atau dapat juga hilang seandainya pihak yang berhak merasa rela apabila haknya tidak dipenuhi.
Kewajiban ialah hal-hal yang wajib dilakukan atau diadakan oleh seorang dari luar dirinya untuk memenuhi hak dari pihak yang lain.Yang dapat menentukan individu memiliki hak dan kewajiban adalah norma yang dianut, adat istiadat yang mentradisi dan agama yang diyakini.
Ada dua bentuk hak yang sangat mendasar, yang dapat dimiliki oleh individu :
  1. Hak asasi yang bersifat natural, seperti hak untuk hidup, hak untuk merdeka, hak untuk mendapatkan kehormatan. Hak-hak tersebut yang menyebabkan manusia memperoleh kebebasan pada kurun waktu yang panjang
  2. Hak asasi yang bersifat umum, yaitu hak persamaan. Diperlukan seorang individu dalam kedudukannya sebagai individu dalm suatu masyarakat. Dalam hak persamaan tidak terdapat sifat diskriminasi golongan, jenis, bahasa, agama, pandangan politik, asal negara, tingkat sosial, kelahiran.
Adapun kewajiban individu didalam masyarakat adalah melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya dengan cara menghormati hak-hak masyarakat. Jika seseorang memiliki hak untuk dihargai, dirinya juga harus menghargai orang lain. Jika seseorang memiliki hak untuk hidup tenang, dirinya juga harus menjaga ketenangan, demikian seterusnya.
C. Hubungan Individu, Keluarga dan Masyarakat
Individu barulah dikatakan sebagai individu apabila pada perilakunya yang khas dirinya itu diproyeksikan pada suatu lingkungan sosial yang disebut masyarakat. Satuan-satuan lingkungan sosial yang mengelilingi individu terdiri dari keluarga, lembaga, komunitas dan masyarakat.
1. Hubungan individu dengan keluarga
Individu memiliki hubungan yang erat dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma dan aturan yang melekat pada keluarga yang bersangkutan. 
Dengan adanya hubungan keluarga ini, individu pada akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya dalam keluarga.
2. Hubungan individu dengan lembaga
Lembaga diartikan sebagai sekumpulan norma yang secara terus-menerus dilakukan oleh manusia karena norma-norma itu memberikan keuntungan bagi mereka.
Individu memiliki hubungan yang saling mempengaruhi dengan lembaga yang ada disekelilingnya. Lingkungan pekerjaan dapat membentuk individu dalam membentuk kepribadian. Keindividuan dalam lingkungan pekerjaan dapat berperan sebagai direktur, ketua dan sebagainya. Jika individu bekerja, ia akan dipengaruhi oleh lingkungan pekerjaannya.
3. Hubungan individu dengan komunitas
Komunitas dapat diartikan sebagai satuan kebersamaan hidup sejumlah orang banyak yang memiliki teritorial terbatas, memiliki kesamaan terhadap menyukai sesuatu hal dan keorganisasian tata kehidupan bersama.
Komunitas mencakup individu, keluarga dan lembaga yang saling berhubungan secara independen.
4. Hubungan individu dengan masyarakat
Hubungan individu dengan masyarakat terletak dalam sikap saling menjungjung hak dan kewajiban manusia sebagai individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana yang menjadi hak individu dan hak masyarakat hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak masyarakat daripada hak individu. Gotong royong adalah hak masyarakat, sedangkan rekreasi dengan keluarga, hiburan, shopping adalah hak individu yang semestinya lebih mengutamakan hak masyarakat. 
D. Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.

Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.

Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.

Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.

A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
  1. Kehidupan kota yang lebih modern
  2. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
  3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
  4. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
  1. Lahan pertanian semakin sempit
  2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
  3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
  4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
  5. Diusir dari desa asal
  6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
C. Keuntungan Urbanisasi
  1. Memoderenisasikan warga desa
  2. Menambah pengetahuan warga desa
  3. Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
  4. Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
D. Akibat urbanisasi
  1. Terbentuknya suburb tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota
  2. Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
  3. Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
  4. Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap individu, keluarga dan masyarakat memiliki relasi atau hubungan yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Hubungan yang dilandasi oleh nilai, norma dan aturan-aturan diantara komponen-komponen tersebut.
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu keluarga dan masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Begitupun sebaliknya, individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya. Dan barulah dikatakan sebagai individu jika individu bisa membaur dengan lingkungan sosialnya yaitu masyarakat.