Senin, 13 Juni 2016

Global Village Menurut Marshal Mcluhan

Desa Global adalah konsep mengenai perkembangan teknologi komunikasi di mana dunia dianalogikan menjadi sebuah desa yang sangat besar. Marshall McLuhan memperkenalkan konsep ini pada awal tahun 60-an dalam bukunya yang berjudul Understanding Media: Extension of A Man. Konsep ini berangkat dari pemikiran McLuhan bahwa suatu saat nanti informasi akan sangat terbuka dan dapat diakses oleh semua orang. Pada masa ini, mungkin pemikiran ini tidak terlalu aneh atau luar biasa, tapi pada tahun 60-an ketika saluran TV masih terbatas jangkauannya, internet belum ada, dan radio masih terbatas antar daerah, pemikiran McLuhan dianggap aneh dan radikal.
Desa Global menjelaskan bahwa tidak ada lagi batas waktu dan tempat yang jelas. Informasi dapat berpindah dari satu tempat ke belahan dunia lain dalam waktu yang sangat singkat, menggunakan teknologi internet. McLuhan meramalkan pada saatnya nanti, manusia akan sangat tergantung pada teknologi, terutama teknologi komunikasi dan informasi. McLuhan memperkirakan apa yang kemudian terjadi pada masa sekarang, di abada ke-20 seperti saat ini.
McLuhan memperkirakan pada masa digital dan serba komputer tersebut, persepsi masyarakat akan mengarah kepada perubahan cara serta pola komunikasi. Bagaimana pada saat itu, masyarakat tidak akan menyadari bahwa mereka sedang mengalami sebuah revolusi komunikasi, yang berefek pada komunikasi antar pribadi. Di atas level komunikasi interpersonal yakni komunikasi antara dua-tiga orang, pada masa desa global benar-benar terjadi trend komunikasi akan ke arah komunikasi massa, yakni bersifat massal dan luas. Di mana pembicaraan akan suatu topik dapat menjadi konsumsi dan masukan bagi masyarakat luas, kecuali, tentu saja, hal-hal yang bersifat amat rahasia seperti rahasia perusahaan, rahasia negara, keamanan-ketahanan. Semua orang berhak untuk ikut dalam pembicaraan umum, dan juga berjak untuk mengkonsumsinya, tanpa terkecuali.
McLuhan menyatakan bahwa desa global terjadi sebagai akibat dari penyebaran informasi yang sangat cepat dan massive di masyarakat. Penyebaran yang cepat dan massive ini menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (media massa). manusia pada masa itu akan lebih menyukai komunikasi audiovisual yang ateraktif, informatif, dan menghibur. Bertentangan dengan “kekuatan” teknologi media massa, manusia tidak akan mengagumi internet seperti pada awal kehadirannya di tengah masyarakat, sekalipun Internet dapat menghubungkan satu orang dengan orang lainnya dalam tempat yang berjauhan, menyampaikan banyak pesan ke tempat yang berlainan dalam satu waktu bersamaan. Perkembangan konsep Desa Global. Seiring berjalannya waktu, konsep ini terus berkembang. konsep ini dianggap sesuai dengan keadaan masa kini, yakni teknologi komunikasi, salah satunya adalah internet, terbukti dapat menyatukan dunia. Perkembangan teknologi seperti yang dinyatakan dalam desa global, membawa dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah orang selalu bisa mengetahui kabar terbaru yang terjadi di tempat lain, dapat berkomunikasi dan terhubung walau dalam jarak ribuan mill, mencari dan bertukar informasi. Adapaun dampak negatifnya adalah kecanduan internet, orang tidak dapat hidup tanpa internet, orang yang lebih eksis di dunia maya dibandingkan dunia nyata, yang menggangu hubungan sosialnya dengan orang lain.

Desa global di Indonesia

Indonesia telah mengalami penglobalan dalam bidang informasi, sejak kemunculan internet pada pertengahan 90-an. Melalui internet dan televisi membuat masyarakat sumatera utara mengetahui apa yang sedang terjadi di Jakarta, begitu juga penduduk Jakarta yang dapat melihat apa yang sedang terjadi di Indonesia bagian Timur. Melalui internet, masyarakat antar satu kelompok dapat berhubungan dengan kelompok lain di dunia maya, contohnya komunitas pendukung batik sebagai warisan budaya bangsa dapat berkontek-kontekan dengan komunitas pendukung candi Borobudur sebagai salah satu dari tujuh keajabiaan dunia. Lewat blog atau milis, mahasiswa dapat bertukar data kuliah, informasi mengenai suatu peristiwa, bertukar pengalaman, maupun hal ringan untuk hiburan, semuanya dapat diakses melalui internet. Implementasi desa global ini, membuat masyarakat yang saling berjauhan dapat saling berkomunikasi dan saling mengamati, dimanfaatkan pemerintah pusat untuk menjangkau dan memonitor pemerintah daerah, apakah pemerintah daerah mengalami masalah, hambatan, apa perlu bantuan, dan sebagainya, tidak perlu langsung datang ke daerahnya yang jauh itu, hanya melalui telepon, internet, dan teknologi komunikasi lainnya. Desa global juga berlaku di pedesaan. "internet masuk desa" merupakan salah satu wujud desa global di Indonesia, terutama di pedesaan. Contohnya adalah desa Leuwiliang di Bogor, walaupun desa tersebut relatif jauh dari pusat kota, tetapi penduduknya tetap bisa merasakan jasa telekomunikasi menggunakan telepon. contoh lainnya adalah internet yang sudah terpasang di daerah Bojong, Kotamdaya Purwakarta, kota realtif kecil dua jam dari Bandung, suatu hal yang luar biasa, mengingat masyarakat Bojong belum lama dapat mengakses telepon, kehadiran internet dengan cepat menyusul, karena adanya perkembangan yang pesat di bidang teknologi dan komunikasi di Indonesia.

Dampak desa global

Menurut McLuhan, pada masa desa global terjadi, informasi dan komunikasi akan sangat terbuka, begitu juga dengan peran media massa dalam mentransformasi pesan. Dampak bagi masyarakat adalah masyarakat akan cenderung mempunyai persepsi yang sama karena memperoleh kesamaan kesempatan untuk mengakses informasi. Contoh dampak desa global bagi masyarakat adalah gempa yang terjadi di Sumatera Barat dapat menimbulkan kesan yang sama pada orang di Bandung atau di Samarinda. Persepsi mereka terhadap pemberitaan media massa akan cenderung sama, yaitu sedih, iba, ingin membantu, dan sebagainya. Hal ini tentunya membawa dampak positif bagi masyarakat, yakni membantu mempercepat masyarakat untuk mendapat informasi terbaru mengenai suatu peristiwa. Media massa juga membantu masyarakat untuk menolong korban gempa di pariaman dan sekitarnya, dengan pemberitaan bantuan untuk korban gempa, seperti "X peduli gempa padang", "dompet amal gempa padang" dan sebagainya. Ada juga dampak negatif dari menjadi nyatanya konsep desa global ini, yakni siapapun dapat mengakses apapun, misalnya anak kecil yang dapat mengakses berita kekerasan lewat tayangan televisi, atau melihat video porno di internet. Masyarakat sendiri yang harus bisa menyaring apa yang mereka anggap baik mereka. Sedangkan dampak desa global bagi media massa adalah berkembangnya industri media massa, baik media cetak, media interaktif, maupun media elektronik. banyaknya koran dalam bentuk on-line, yang dapat memperbaharui berita, melaporkan kejadian yang baru saja terjadi, langsung ditulisa dan dipublikasikan melalui media interaktif tersebut. selain itu, dampak desa global bagi media massa adalah berkembangnya media massa,tidak hanya sebagai industri yang berujung ekonomi, tetapi juga industri komunikasi dan informasi. Kemunculan teknologi seperti 3G, 4G, Wimax, situs jejaring sosial seperti facebook, twitter, plurk tidak lepas dari kemunculan desa global.

Perkembangan desa global

Desa global masih terus berkembang, baik dari segi konseptual maupun aplikasi, karena Mcluhan tidak secara jelas menyatakan tanda-tanda keberakhiran desa global. Situs jejaring sosial yang sangat berkembang dan populer sekarang ini, seperti facebook, twitter, plurk, jelas merupakan bukti nyata perkembangan desa global di dunia, terutama di Indonesia. Desa global pada akhirnya tidak hanya menjadi konsep, tetapi lebih dari itu, mulai menjadi kenyataan yang tidak ada yang bisa memprediksi kapan akan berhentinya desa global, misalnya saja dengan adanya Undang-Undang yang membatasi keterbukaan informasi melalui internet dan Televisi antar negara. Sejauh ini belum ada tanda-tanda akan ada UU seperti itu, bahkan adanya TV kabel membuat orang Indonesia dapat menonton apa yang ditonton orang Naigeria, Mali, atau Hongaria. Beberapa peneliti luar menyatakan bahwa perkembangan teknologi komunikasi dan informasi akan membawa kehancuran sendiri pada manusia itu sendiri, sebagian lagi menyatakan bahwa itu tidak akan terjadi selama manusia dapat mengontrol teknologi itu sendiri.

Sabtu, 11 Juni 2016

Wajib Militer Di Indonesia

Wajib militer atau seringkali disingkat sebagai wamil adalah kewajiban bagi seorang warga negara berusia muda terutama pria, biasanya antara 18 - 27 tahun untuk menyandang senjata dan menjadi anggota tentara dan mengikuti pendidikan militer guna meningkatkan ketangguhan dan kedisiplinan seorang itu sendiri. Wamil biasanya diadakan guna untuk meningkatkan kedisiplinan, ketangguhan, keberanian dan kemandirian seorang itu dan biasanya diadakan wajib untuk pria lelaki. Yang harus wamil biasanya adalah warga pria. Warga wanita biasanya tidak diharuskan wamil, tetapi ada juga negara yang mewajibkannya, seperti di Israel , Korea Utara dan Suriname. Mahasiswa juga biasanya tidak perlu ikut wamil. Beberapa negara juga memberi alternatif tugas nasional (Layanan Alternatif) bagi warga yang tidak dapat masuk militer karena alasan tertentu seperti kesehatan, alasan politis, atau alasan budaya dan agama.

Jika Wajib Militer benar benar di berlakukan di Indonesia bukan tidak mungkin nasib warga negara Indonesia Seperti ini:


1. Kalau RUU ini gol, gak heran kalau banyak dari kamu bakal jadi gagah dan kekar.

Jadi tegap, gagah, dan kekar.
Cewek-cewek di Indonesia mungkin bakal bangga sama cowoknya. Karena ketika pulang wamil, kamu akan (sedikit) bertransformasi menjadi sosok yang gagah perkasa seperti Gatotkaca. Latihan fisik yang kamu jalani telah menjadikanmu lelaki yang jauh lebih tangguh dari sebelumnya.

2. Populasi cowok berkulit cerah di Indonesia juga bisa mulai punah.

Kulit cowok-cowok bakal menggelap.
Iya lah. Untuk tubuh yang gagah dan kekar itu ada harga yang harus kamu bayar, yaitu kulit yang menggelap. Saking gelapnya, beberapa bahkan gak bisa dibedakan mana orang dan mana bayangan. Hehehe.

3. Wajib militer akan menghilangkan kebiasaan jam karetmu.

Yang kayak gini makin jarang.
Ikutan wajib militer berarti kita digembleng untuk disiplin. Bangun ya harus bangun, makan ya harus makan, diperintah kumpul dalam 10 menit ya harus kumpul dalam 10 menit. Gak ada lagi tuh yang namanya budaya ngaret, janjian jam 10 datangnya jam 1.

4. Sikap taktis bakal jadi pedoman hidupmu sehari-hari.

Kamu bakal lebih taktis via apdforum.com
Kamu akan terbiasa dengan sikap taktis yang diajarkan lewat wamil dan menerapkannya dalam hidup sehari-hari. Bersikap taktis berarti berpikir dan bertindak secara efektif dan efisien untuk mengantisipasi berbagai situasi. Contohnya, saat diperlukan, kamu bisa berpakaian lengkap dalam 2 menit, Juga, menyiagakan barang-barang yang penting agar bisa diraih secepat mungkin di sekitarmu. Penting, nih, buat warga negara Indonesia yang daerahnya rentan bencana alam.

5. Mentalmu juga akan ditempa dengan mental militer.

Ini sih biasa buatmu via taifib.blogspot.com
Di tugas wamil, kamu gak cuma ditempa secara fisik, tapi juga mental. Setelah berjibaku dalam tugas wamil, gak ada lagi kamu yang manja dan penakut. Kini kamu bermetamorfosa menjadi pria yang mandiri, tangguh, dan berani.

6. Sementara, para ibu dan wanita mungkin akan khawatir atas keselamatan anak lelaki atau pacar-pacarnya.

Rasanya beraaaat banget melepas kamu pergi.
Kamu: “Ma, aku berangkat wamil dulu, ya. Mohon doa restu.” (Cium tangan.)
Ibu: “Hati-hati ya, Nak. Jaga diri baik-baik. Hiks.” (Meluk kamu, terus nangis sesunggukan. kamu jadi gak berangkat-berangkat, deh.)
Gimana nggak kuatir? Anak-anak mereka bakal menjalani program wamil selama 2 tahun. Dua kali lebaran gak pulang, Bro. Udah gitu, kamu bisa pula dikirim ke daerah-daerah rawan konflik yang asing dan membahayakan. Siap?

7. Buat yang lagi kuliah: kelulusanmu bakal tertunda. Buat yang lagi tertunda kelulusannya: ah entahlah…

Wisudamu terpaksa mundur deh via binus.ac.id
Demi tugas negara, yaitu wamil, kamu yang lagi menjalani kuliah pun harus siap mental untuk cuti kuliah barang sejenak. Gak papa deh, lulusnya kan “cuma” tertunda 2 tahun. Hehehe.

8. yang pasti, wamil juga bisa jadi alasan kamu buat kabur dari kewajiban menggarap skripsi.

Kabur, ah! via www.facebook.com
Teman: “Bro, skripsi udah sampai mana?”
Kamu: “Belum kulanjutin lagi, Bro. Wamil dulu, ah. Dah.”
Nah, kalo kamu kebetulan lagi buntu ngerjain skripsi padahal udah diburu-buru dosen pembimbingmu, ikut wamil bisa jadi alasan logis tuh buat menunda skripsimu dan menghindari dosen pembimbing sampai dua tahun ke depan. Hehehe.
P.S : KALAU SAMPAI ADA WAMIL BENERAN, PLEASE SARAN INI JANGAN DITIRU.

9. Gak cuma itu, yang mau nikah muda juga terpaksa ditunda!

Mudah-mudahan si doi beneran mau nunggu. via www.sweetcrush.co.uk
Karena kelulusanmu tertunda oleh wamil, otomatis masa bekerjamu juga jadi tertunda. Imbasnya, kalian yang pengen segera menikah selepas kuliah dan dapat kerjaan sepertinya harus menunda keinginan kalian tersebut. Sabar ya, Pacar!
Percakapan Sebelum Ada Wamil:
Pacar: “Sayang, kapan kita nikah?”
Kamu: “Iya, sebentar lagi….”
Pacar: “Kenapa sih, lama amat ngelamar akunya?”
Kamu: “Ngumpulin modal dulu, sayang…’kan aku baru aja mulai kerja.”
Percakapan Setelah Ada Wamil:
Pacar: “Sayang, kapan kita nikah?”
Kamu: “Ha, apa?”
Pacar: “Nikah…..”
Kamu: (pasang muka memelas) “Aku mau dikirim ke medan perang gini malah kamu minta nikah? Lulus kuliah juga belum, nyawa juga masih di ujung tanduk. Kamu minta nikah, Sayang? Gak pengertian banget.”
Pacar: “Emang salahku sih ya cari pacar yang belum Wamil. Ya udah deh kita putus, aku cari eks-wamil aja.”
Kamu: *LAH KOK DIPUTUSIN? WAH, STRATEGIKU GAGAL!*

10. Kamu yang udah bekerja juga harus rela absen dari perusahaan tempat kerjamu.

Mesti rela meninggalkan kerjaan via fansclubelfindo.wordpress.com
Demi wamil, kamu juga mesti rela meninggalkan pekerjaanmu yang sekarang kamu tekuni, baik itu kerja kantoran, jadi pengusaha, maupun jadi artis. Yah, berdoa saja mudah-mudahan karirmu baik-baik saja sepulang dari tugas wamil nanti.

11. Di sisi lain, wamil mungkin bisa jadi solusi buat menurunkan tingkat kriminalitas.

Penodong bakal mikir dua kali buat nodong kamu via www.lightningmma.com
Penjahat: (Nodong pake pisau.) “Heh, serahin dompet, HP, sama barang-barang berharga lu! Cepet!”
Kamu: “Ampun, Bang. Saya gak megang duit, baru pulang wamil.”
Penjahat: “Eh? Ya udah, gak jadi deh, Mas. Mas gak apa-apa, ‘kan? Perlu saya ongkosin buat pulang?”
Para kriminal mungkin bakal mikir dua kali untuk nodong seseorang. Salah-salah malah senjata mereka direbut lalu dihajar balik.

12. Wamil bisa jadi alternatif buat angkatan kerja Indonesia yang jutaan jumlahnya: mereka yang menganggur bakal punya pilihan buat berkarir di militer.

Pilihan berkarir di militer terbuka lebar via strategi-militer.blogspot.com
Kriminalitas biasanya muncul karena terdesak dengan kebutuhan ekonomi. Nah, wamil mungkin bisa jadi solusi bagi mereka yang gak punya tujuan dan pekerjaan. Setelah ikut wamil, mereka mungkin jadi tercerahkan dan terpanggil buat membela negara sebagai tentara tetap.

13. Hampir semua orang akan tahu caranya menembak senjataa dengan benar. (Tapi tetap aja wamil gak ngajarin kamu cara nembak cewek…)

Kamu bisa menggunakan bermacam senjata via info-terkumpul.blogspot.com
Selain diajarkan bela diri, kamu juga dilatih mengenal dan menggunakan senjata genggam maupun senapan. Sayangnya, di wamil kamu gak diajarin caranya nembak cewek. Padahal itu juga penting.

14. Makanya, kamu jadi mikir dua kali kalo mau ngajak orang lain berantem.

Mikir dua kali kalo mau ngajak orang berantem via mik-news.blogspot.com
Orang random: “Eh, sini lo! Ayo berantem!”
Kamu: “Jangan macem-macem, gue udah ikut wamil.”
Orang random: “Angkatan berapa lo? Kesatuan mana?
Kamu: “Angkatan sekian dari kesatuan anu.”
Orang random: “Wah senior gue, dong. Berarti dilatih sama Pak Bambang dong, Mas?” (Mendadak sopan dan akrab.)
Karena semua orang kini punya pengetahuan bela diri, kamu jadi mikir-mikir lagi kalo mau ngajak orang lain berantem atau tawuran. Soalnya, kalian dilatih keterampilan untuk membunuh. Jadi, bahaya banget kalo dipraktekkan bukan pada tempatnya.

15. Diterapkannya Wajib Militer membuatmu memiliki jiwa korsa yang tinggi.

Jiwa korsa yang tinggi via korem033wp.mil.id
Jiwa korsa berarti semangat solidaritas, senasib, dan sepenanggungan antara anggota kelompok, khususnya prajurit. Makanya, kamu yang sudah mengenyam wamil bakal punya rasa keterikatan dengan sesama taruna wamil. Jadi, mereka gak akan sombong, apalagi sok jagoan, karena semua cowok sudah ditempa dengan cara yang sama.

16. Dengan pendidikan bela negara, kamu jadi punya semangat nasionalisme yang besar terhadap Indonesia.

Jiwa nasionalisme yang tinggi via kanal-inspirasi.blogspot.com
Ini nih yang paling penting. Dengan mengikuti pendidikan militer, kamu diharapkan bakal punya rasa nasionalisme yang besar, sehingga kamu lebih mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Selain itu, kamu juga tidak lagi mengotak-kotakkan sesama berdasarkan suku, etnis, maupun agama.

17. Jadi, apakah kamu sepakat dengan wacana bela negara diterapkan? Jika pada satu saat bela negera menjelma jadi wajib militer, gimana?

Sepakat dengan wamil?
Kebijakan wamil (kalau pun ada) bagi warga negara Indonesia tentu ada nilai positif dan negatifnya. Kalo dilihat dari sudut pandang cowok, kayaknya sih bakal menarik kalo wamil benar-benar diterapkan di Indonesia, soalnya macho banget aja.